📖 1 Korintus 13:5 – “Ia tidak melakukan yang tidak sopan, dan tidak mencari keuntungan diri sendiri...”
Apa artinya tidak melakukan yang tidak sopan?Sopan santun dalam kasih bukan sekadar etika luar, tapi lahir dari hati yang menghormati orang lain sebagaimana Tuhan menghormati martabat setiap manusia. Sikap sopan santun dalam kasih yang Yesus inginkan kita jalani dalam kehidupan sehari-hari meliputi :
- Menjaga ucapan dan tindakan, serta cara kita berinteraksi,
- Tidak kasar,
- Tidak menjatuhkan,
- Tidak menghakimi atau
- Tidak suka menyindas orang lain serta tidak memalukan orang lain, bahkan dalam hal-hal kecil.
Sikap-sikap ketidaksopanan diatas merupakan sikap yang tidak menghormati Tuhan seperti yang tertulis dalam
Efesus 4:29 – “Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun…”
Di zaman dunia yang semakin modern ini, dengan berbagai teknologi yang canggih, manusia mulai lupa tentang etika dan sopan santun, baik terhadap diri sendiri, sesama, maupun lingkungan sekitar. Kasus ketidaksopanan bukan lagi hal yang disembunyikan, tapi sudah terang-terangan, misalnya:
-
Pasangan muda yang bermesraan berlebihan di tempat umum,
-
Anak-anak yang berani melawan dan memukul orang tua,
-
Perselingkuhan yang dianggap hal biasa,
-
Perundungan verbal di media sosial.
Merendahkan orang lain
Menyebarkan aib orang lain
Mengejek atau menghina kelemahan orang lain
Dan lain-lain.
✨ Apa Kata Sains?
Penelitian menunjukkan bahwa sikap sopan dan penuh kasih memiliki dampak nyata secara psikologis dan sosial:
🔹 Harvard University (2020):
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan penuh kasih dan etika memiliki empati sosial tinggi, lebih tahan terhadap stres, dan lebih stabil secara emosi.
🔹 University of California, Berkeley:
Perilaku sopan (politeness) dan penghargaan terhadap sesama meningkatkan iklim sosial positif dan menurunkan tingkat konflik dalam komunitas.
🔹 APA – American Psychological Association:
Perilaku kasar, sinis, atau merendahkan secara verbal berkaitan dengan penurunan kesehatan mental dan peningkatan kecemasan sosial.
🔹 UNESCO Moral Education Report (2019):
Menekankan bahwa pendidikan kasih dan sopan santun sejak dini mampu menciptakan masyarakat yang inklusif dan damai.
📖 Firman Tuhan Lainnya Sebagai Landasan:
-
Filipi 2:3 – “…hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.”
-
Amsal 15:1 – “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.”
-
Kolose 4:6 – “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih...”
📚 Sumber Referensi Ilmiah:
-
Harvard Human Flourishing Program. (2020). How love and empathy shape children’s resilience.
-
APA Monitor on Psychology (2018). Verbal aggression and its emotional toll.
-
UC Berkeley Greater Good Magazine. (2021). The Power of Politeness in a Rude World.
-
UNESCO (2019). Global Education Monitoring Report – Moral and Social Education.
Lembaga Alkitab Indonesia
Comments
Post a Comment